Jika Anda membaca Artikel ini pasti Anda sedang tertarik menjadi seorang Agen Asuransi. Anda mungkin sedang meyakinkan diri akan adanya keraguan tentang bagaimana menjalankan pekerjaan ini, kemana Anda harus mencari nasabah? bagaimana cara memasarkan produk asuransi sedangkan Anda tidak punya latar belakang dibidang pemasaran, Anda tidak pandai berbicara dengan orang, semua itu wajar demikian juga dengan Saya pada awalnya.
Menjadi Agen Asuransi bukan pekerjaan yang sulit namun juga tidak sangat mudah untuk menjalankannya. Perlu ketekunan dan kemauan untuk terus berusaha terutama dalam menghadapi kesulitan menjual produk asuransi. Masing-masing orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing jadi nasihat atau saran terhadap satu orang belum tentu bisa diterapkan bagi semua orang. Ketimbang memberikan nasihat saya lebih suka berbagi cerita tentang pengalaman saya menjadi Agen Asuransi hingga tahun ketiga ini, semoga dapat menginspirasi.
Tiga tahun yang lalu saya bekerja sebagai karyawan staff finance sebuah perusahaan properti besar di kawasan Serpong. Ketika anak saya hendak masuk ke jenjang pendidikan SD saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan saya agar bisa memperhatikan perkembangan pendidikan anak saya.
Sebagai seorang staff finance tentu saja saya tidak memiliki latar belakang untuk memasarkan sebuah produk, tapi bagaimana saya bisa melakukannya? Walaupun tidak memiliki kemampuan dalam bidang pemasaran saya memberanikan diri untuk menjadi seorang agen asuransi dimana tugas kami adalah menjual produk asuransi. Saat itu sempat terpikirkan juga kemana saya harus menjual produk asuransi ini? Namun setelah saya memiliki Polis Asuransi keinginan untuk berbagi informasi mengenai manfaat asuransi lebih kuat sehingga saya tidak terlalu memikirkan kekhawatiran saya. Saya ingin berbagi pengalaman saya dalam mengawali bisnis asuransi hingga bisa bertahan hingga tahun ketiga ini.
a. Memiliki Polis Asuransi
Jika kita ingin orang lain membeli produk asuransi yang kita jual, kita harus bisa meyakinkan nasabah bahwa perlindungan tersebut sangat penting. Memiliki Polis Asuransi merupakan salah satu cara yang paling tepat untuk menjelaskan kepada nasabah akan pentingnya proteksi dan kita pun memilikinya. Bawa Polis Anda ketika bertemu dengan calon nasabah karena tidak sedikit calon nasabah yang menanyakannya.
Awalnya saya membeli Polis Asuransi bukan karena saya ingin menjadi agen, melainkan karena kesadaran akan pentingnya proteksi jiwa dan kesehatan. Saya mempelajari produknya dengan teliti sehingga saya sungguh mengerti manfaatnya. Paham dengan manfaat asuransi yang saya beli membuat saya tertarik untuk menawarkan produk ini ke orang lain agar orang lain juga memiliki manfaat yang sama.
b. Yakin dan percaya terhadap Perusahaan Asuransi tempat kita membeli Polis
Sebelum membeli produk asuransi sebaiknya kita mencari tahu informasi mengenai kredibilitas perusahaan asuransi tersebut. Kebetulan sekali saya sudah lama menjadi peserta asuransi kesehatan kumpulan (perusahaan) Allianz dari perusahaan saya yang sebelumnya. Cukup puas dengan pelayanan Allianz, oleh karena itu saya tidak ragu memutuskan untuk membeli Polis Asuransi Jiwa dan Kesehatan Allianz untuk keluarga saya setelah saya berhenti bekerja. Bagi anda yang tidak punya pengalaman seperti saya bisa mencarinya di internet atau bertanya kepada teman dan kerabat apakah ada yang punya pengalaman perusahaan asuransi tertentu. Saran cari yang ternama karena sudah pasti memiliki kredibilitas baik dan dapat dipercaya.
Kepercayaan kita terhadap Perusahaan Asuransi juga memiliki pengaruh yang besar dalam memasarkan produk yang kita jual. Kita harus bisa meyakinkan diri sendiri terlebih dahulu bahwa produk yang kita beli adalah produk terbaik dari sudut pandang harga dan manfaatnya dan juga perusahaan asuransinya bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabahnya. Bila keyakinan dalam diri kita sudah ada maka kita akan lebih percaya diri dalam menjual produk ini kepada orang lain.
c. Mencari nasabah dan mempelajari produk asuransi
Setelah membeli Polis saya tertarik menjadi agen. Setelah saya menjadi agen hal yang saya lakukan adalah fokus mencari nasabah. Karena belum membuat blog maka saya menghubungi kerabat dan teman-teman saya. Saya membuat daftar nama mulai dari orang-orang yang lebih mudah untuk dihubungi. Kebiasaan saya bercerita tentang manfaat asuransi ternyata membuahkan hasil. Jujur saja dulu saya jarang ikut training. Lalu bagaimana saya menjelaskan produk ke nasabah sedangkan pengetahuan tentang produk saya belum banyak? Cara ini menurut saya paling jitu untuk dilakukan, namanya JFW atau Joint Field Work. JFW adalah kegiatan menemui calon nasabah untuk menjelaskan manfaat asuransi dengan didampingi oleh Leader kita. Jadi saya belajar langsung di lapangan, saya ajak leader saya untuk menjelaskan produk ke calon nasabah. Saya memperhatikan bagaimana cara leader saya menjual produk dan saya perhatikan penjelasan leader saya mengenai informasi produk yang belum saya ketahui.
Banyak yang harus dipelajari bila kita menjual produk asuransi, seperti misalnya jenis produknya, manfaatnya, ketentuannya, pengecualiannya dan juga yang bahkan sangat penting adalah membantu klaim-klaim nasabah. Semuanya itu harus kita pelajari jadi bukan hanya sekedar menjual produknya saja melainkan kita harus mempunyai pelayanan purna jual yang baik dalam membantu klaim nasabah. Mempelajari produk dan klaim asuransi bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti misalnya mengikuti training yang diadakan oleh Perusahaan Asuransi, menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Agency, mengadakan pertemuan dengan Leader Anda, atau bisa juga dengan mencari informasi di internet. Banyak sarana yang sudah disediakan oleh Perusahaan Asuransi untuk memperdalam pengetahuan produk Asuransi bagi para agennya.
d. Membuat blog.
Beberapa bulan setelah menjadi agen saya memaksakan diri untuk membuat blog. Saya bukan penulis yang baik, saya tidak gemar membaca tetapi saya mau berusaha. Saya belajar dari keberhasilan Leader saya yang memasarkan asuransi melalui blog. Bagi orang yang tidak hobi membaca dan menulis, membuat artikel blog bukan hal yang mudah untuk dilakukan namun terus bertekun pasti akan membuahkan hasil. Cukup banyak saya mendapatkan calon nasabah dari internet dan hingga sekarang saya terus menekuni pekerjaan ini melalui blog.
d. Fokus menjual proteksi
Menarik bagi saya membahas tentang fokus dalam menjual proteksi asuransi. Ada fokus yang harus dihindari ketika kita menjual produk asuransi, yaitu ANGKA. Jika Anda berfokus pada Angka anda akan gagal. Sebulan, dua bulan, tiga bulan anda tidak berhasil menjual asuransi anda akan berhenti. Anda akan merasa pekerjaan ini tidak cocok untuk Anda karena Anda merasa telah gagal dalam menjual produk asuransi. Hindarilah berfokus pada angka dan milikilah fokus bahwa anda ingin menolong orang memiliki proteksi. Dengan demikian anda tidak akan dengan mudah untuk menyerah ketika menghadapi kesulitan dalam menjual Asuransi. Justru kesulitan itu akan memacu Anda untuk terus berusaha mencari cara bagaimana agar bisa berhasil menjadi agen yang handal dan bisa dipercaya.
e. Komitmen pelayanan kepada nasabah
Nasabah merupakan klien kita selama polisnya aktif. Menjaga hubungan baik dengan nasabah dan juga memberikan pelayanan ketika kita dibutuhkan oleh mereka adalah hal yang harus kita utamakan. Menurut saya tugas agen yang sebenarnya adalah ketika kita bisa memberikan pelayanan kepada nasabah yang melakukan klaim asuransi. Kita harus dapat membantu mereka karena mereka sangat awam tentang prosedur klaim dan sebagainya. Komitmen kita dalam melayani nasabah juga akan berpengaruh pada nama baik Perusahaan Asuransi dimana tempat kita bekerja. Sebagai rekan kerja Allianz kita patut menjaga nama baik Allianz dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah.
f. Tidak mudah menyerah
Last but not least….saran saya Jangan Mudah Menyerah. Bisnis asuransi adalah bisnis penolakan, banyak orang belum mau punya asuransi karena menganggap asuransi tidak penting, rugi kalau ikut asuransi atau ada juga yang memiliki kendala biaya. Ditolak oleh orang-orang sering sekali saya alami, bahkan sempat merasa down karena banyaknya penolakan. Namun titik balik saya bisa bangkit lagi dan bahkan sampai sekarang saya bisa bertahan adalah ketika ada beberapa orang yang saya tawarkan sudah memilikinya bahkan belum lama setelah saya tawarkan. Moment ini yang akhirnya bisa mengangkat pemikiran saya kembali bahwa masih banyak orang diluar sana yang memerlukan kita untuk memiliki proteksi jangan sampai kita terlambat menawarkannya. Hindari berfokus pada penolakan orang, selalu berimajinasi bagaimana saya bisa menyampaikan manfaat produk asuransi dengan cara yang menarik
Profesi seorang agen asuransi bukan profesi yang susah, namun juga tidak mudah menjalaninya. Namun jika kita punya kemauan yang besar untuk menolong sesama memiliki proteksi, kita tidak akan dengan mudah untuk menyerah. Terus berusaha dan bertekun pasti Anda akan menuai hasil yang indah.
Jika cerita ini mengispirasi anda untuk menjadi seorang agen asuransi anda bisa menghubungi saya pada kontak di bawah ini atau mengisi form Cara Menjadi Agen Allianz
Anna Wijayanti
HP/WA : 087775071705
email : maytapro@gmail.com