Hari ini saya mendapat sharing pengalaman hidup dari sebuah keluarga yang bisa menjadi pelajaran hidup buat saya.
Saya mengenal sebuah keluarga yang sangat baik dan sangat santun dalam kehidupannya, terdiri dari seorang pencari nafkah, istri dan 2 orang anak yang sudah dewasa.
Kehidupan mereka sangat sederhana, tidak berlebihan. Mereka hidup apa adanya dengan sebuah rumah yang cukup nyaman.
Intinya dengan pencari nafkah bekerja, maka kehidupan keluarga ini berjalan normal, sampai tiba tiba sekitar bulan Oktober 2015 kemarin pencari nafkah tiba tiba mengalami stroke dan mengakibatkan tidak bisa bekerja lagi. Keuangan keluarga sudah pasti terganggu, karena penghasilan pencari nafkah terhenti. Anak mereka sudah dewasa dan sudah bekerja, namun tetap saja tidak dapat digantikan sebagai sumber pencari nafkah utama di dalam keluarga tersebut dan orang tua mereka juga tidak mau membebankan hal ini kepada anak mereka.
Saya kenal cukup dekat dengan keluarga ini, dan hari ini mereka menyampaikan hal yang menyedihkan untuk saya dengar. Mereka sekeluarga sudah sepakat akan menjual rumah mereka dan akan tinggal di rumah yang lebih kecil lagi. Walaupun terasa sangat berat melepaskan rumah kenangan yang sudah mereka tempati sejak kelahiran putri mereka yang pertama, tetapi mereka terpaksa harus melakukan hal ini karena sisa uang penjualan rumah akan mereka gunakan untuk membiayai kebutuhan mereka sehari hari karena mereka sudah tidak bekerja.
Jujur saya sangat sedih sekali mendengar hal ini, tetapi saya mengerti kebutuhan mereka untuk menyambung hidup, belum lagi renovasi rumah yang harus segera dilakukan karena sudah 25 tahun sejak ditempati rangka atap belum pernah diganti dan sudah banyak rayap. Bahkan bagian ruang tamu sudah pernah ambruk. Biaya renovasi yang cukup besar ini, juga merupakan pertimbangan lain untuk menjual rumah tersebut karena mereka tidak memiliki dananya
Mengenai keadaan pencari nafkah setelah terserang stroke, saya ikut memanjatkan puji syukur kepada Allah, karena pengobatan untuk kesehatannya tidak menuntut dana yang sangat besar, bisa dilakukan melalui terapi terapi pengobatan alternatif.
Ibu rumah tangga ini menurut saya sangat bijaksana sebagai orang tua. Dalam kesedihannya itu beliau sempat memberi nasihat kepada saya sisakanlah sedikit uang untuk ditabung dalam bentuk investasi jangka panjang seperti reksa dana, besar manfaatnya untuk hari tua.
Saya sangat sepaham dengan nasihat ini, kita wajib memilikinya. Belajar dari pengalaman hidup keluarga ini sebaiknya kita tidak menggantungkan diri kepada orang lain termasuk anak kita, terlepas mereka mampu membiayai kita di masa depan nanti. Dan dalam praktiknya saya anggap tabungan ini adalah cicilan untuk membiayai kebutuhan hidup di masa tua, karena selama kita hidup kita masih memerlukan biaya.
Setelah saya menyelesaikan semua cicilan yang manfaatnya sudah saya nikmati di masa lampau (KTA), sekarang saya lebih fokus pada cicilan yang manfaatnya akan saya nikmati di masa mendatang nanti. Cicilan hari tua saya bisa di lihat diSINI
Bagi anda yang tertarik untuk memiliki cicilan hari tua, bisa mengisi Form Permohonan Ilustrasi
Saya bersyukur bisa mendapat pengalaman hidup yang sangat berarti dari keluarga ini. Semoga pengalaman hidup ini bisa menjadi pelajaran hidup bagi kita semua mengenai pentingnya memiliki perlindungan, warisan dan tabungan untuk hari tua, terima kasih
Anna Wijayanti